Tuesday, February 8, 2011

Krisis Mesir Jadi Peringatan Bagi SBY

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Ade Komarudin, mengatakan krisis politik di Mesir menjadi peringatan bagi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jika pemerintah tidak mampu mengatasi gejolak kenaikan harga pangan dan mengendalikan harga Bahan Bakar Minyak, maka tidak mustahil aksi masa seperti di Mesir bisa saja terjadi.

"Kalau persoalan krisis pangan termasuk gejolak kenaikan harga pangan dan BBM tak bisa diatasi pemerintahan SBY, maka bisa saja aksi masa seperti di Mesir terjadi," kata Ade Komarudin dalam diskusi di Jakarta, Selasa (8/2). Diskusi bertema "Dampak Situasi dan Kondisi Krisis Kepemimpinan Politik di Timur Tengah terhadap Situasi Politik di Indonesia" tersebut diselenggarakan SOKSI dan menghadirkan pembicara pendiri SOKSI Suhardiman, Ardi Susilo dan Bomer Pasaribu.

Ade menjelaskan salah satu penyebab terjadinya aksi massa dan krisis politik di Mesir karena dipicu oleh harga pangan yang melonjak tajam. Krisis pangan di Mesir menjadi pemicu munculnya aksi massa tersebut.

Karena itu, Ade menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh main-main dalam menangani masalah pangan dan BBM. Jika berkepanjangan, krisis politik di Timur Tengah jelas akan mempengaruhi kenaikan harga BBM. Sementara, anomali cuaca saat ini bisa jadi akan berdampak melonjaknya harga pangan.

"Tapi, saya tak menghendaki hal ini (aksi massa) terjadi karena ongkosnya terlalu tinggi. Pertanyaannya apakah pemerintah bisa mengatasi kedua hal ini," kata Ade.

Menurut Ade, apa yang disampaikannya ini merupakan bentuk kecintaan dan rasa sayangnya kepada pemerintah. Selain itu, tambah Ade, hal ini dia lontarkan sebagai peringatan kepada pemerintah untuk serius menangani masalah pangan dan BBM.

No comments:

Post a Comment